RSS
Facebook
Twitter

Rabu, 14 Januari 2015

SNR ( Signal to Noise Ratio)

Selamat pagi para pembaca di pagi yang cerah ini saya mau berbagi ilmu tentang Signal to Noise ratio (SNR). Signal to Noise ratio (SNR) adalah suatu ukuran untuk menentukan kualitas dari sebuah sinyal yang terganggu oleh derau. Penelitian ini, estimasi SNR dilakukan dengan menggunakan metode korelasi. Sinyal masukan (sinyal uji) dimodelkan dengan sinyal sinusoidal. Sinyal derau dimodelkan sebagai sinyal random dengan distribusi normal (Gaussian). Perancangan simulasi ini dilakukan dengan menggunakan Simulink Matlab. Hasil pengujian telah diperoleh bahwa variasi frekuensi sinyal masukan menghasilkan nilai estimasi SNR yang bervariasi. Pada hasil simulasi, yang mendekati nilai SNR target adalah pada frekuensi 1000 Hz dengan metode korelasi tak tertapis dan frekuensi 500 Hz dengan metode korelasi tertapis. Ukuran frame sinyal masukan 512 sampel/frame, baik dengan metode korelasi tak tertapis maupun dengan metode korelasi tertapis. Frekuensi sampling terjadi pada 16 kHz dengan metode korelasi tak tertapis dan pada 8 kHz dengan metode korelasi tertapis. Waktu tunda sampel pada sampel adalah 50 sampel dengan metode korelasi tak tertapis dan pada 30 sampel dengan metode korelasi tertapis.
Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui jalur tersebut. Satuan ukuran SNR adalah decibel (dB) <– logarithmic. Efek yang bisa ditimbulkan akibat NSR yang rendah yaitu
Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.
dibawah ini merupakan klasifikasi SNR :
 Makin TINGGI makin BAIK
——————————————————–
29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil. 11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar. 07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan. 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (ter-putus²).
———————————————————
dan dibawah ini klasifikasi ine Attenuation (Redaman pada Jalur)
Makin RENDAH makin BAIK
———————————————————-
00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus) 30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik) 40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup) 50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb). 60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect
———————————————————-
dan ini nilai SNR yang terdapat dalam modem, yang saya gunakan yaitu TP-LINK TD-8817
snr
Sumber : http://www.faliqfaza.web.id/?p=52
Nama RadioFrekuensiPower / DayaCakupan Area
Radio Idola FMFM 92.6 MHzN/ASemarang dan sekitarnya
Radio POP FM SemarangFM 103.6 MHzN/ASemarang dan sekitarnya
Radio Gajahmada FMFM 102.4 MHzN/ASemarang dan sekitarnya
R-Lisa FMFM 94,7 MHzN/AJepara dan sekitarnya
Swara Jepara FMFM 100,9 MHzN/AJepara dan sekitarnya
Kartini FMFM 94,2 MHzN/AJepara dan sekitarnya
Pop FMFM 97,3 MHzN/AJepara dan sekitarnya
Suara Kudus FMFM 88,00 MHzN/AKudus dan sekitarnya
Yasika FMFM 107,10 MHzN/AKudus dan sekitarnya
Buana Kartika FMFM 107.5 MHzN/AKudus dan sekitarnya
RRI Semarang Pro-2FM 95.3 MHzN/AKudus dan sekitarnya
Mentari FMFM 98.0 MHzN/ASolo dan sekitarnya
Solopos RadioFM 103.0 MHzN/ASolo dan sekitarnya
Radio POP FM SoloFM 90.5 MHzN/ASolo dan sekitarnya
Radio Mutiara Sunnah FMFM 90.1 MHzN/AMagelang dan sekitranya
Radio POP FM MagelangFM 93.6 MHzN/AMagelang dan sekitranya
Radio Palapa FMFM 90.5 MHzN/ASalatiga dan sekitranya
Radio POP FM TegalFM 97.7 MHzN/ATegal dan Sekitarnya
Radio Gamawana FMFM 93.7 MHzN/ATegal dan Sekitarnya

Modulasi


Modulasi  adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatugelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudofase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.
Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.
Informasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu
-  modulasi analaog
-  modulasi digital
Modulasi Analog
Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog.
Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog :
-  Modulasi berdasarkan sudut
-  Modulasi Fase (Phase Modulation – PM)
-  Modulasi Frekuensi (Frequency Modulatio – FM)
-  Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation – AM)
- Double-sideband modulation with unsuppressed carrier (used on the radio AM band)
-  Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC)
-  Double-sideband reduced carrier transmission (DSB-RC)
-  Single-sideband modulation (SSB, or SSB-AM), very similar to single-sideband suppressed carrier modulation (SSB-SC)
- Vestigial-sideband modulation (VSB, or VSB-AM)
-  Quadrature amplitude modulation (QAM)
Modulasi Digital
Dalam modulasi digital, suatu sinyal analog di-modulasi berdasarkan aliran data digital.
Perubahan sinyal pembawa dipilih dari jumlah terbatas simbol alternatif. Teknik yang umum dipakai adalah :
-  Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.
-  Frekeunsi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.
-  Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo.
Teknik Modulasi digital yang dipakai adalah :
- Phase-shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.
- Frequency-shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.
- Amplitude-shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo.


A.  Phase-shift Keying (PSK),
 digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.merupakan skema modulasi digital modulation yang memberikan data dengan mengubah, atau memodulasi, fase sinyal referensi (gelombang karier). Fase diubah mewakili sinyal data. Ada dua cara dasar menggunakan fase sinyal:
-Dengan melihat fase itu sendiri sebagai pengubah informasi, dimanan demodulator harus memiliki sinyal referensi untuk membandingkan perlawanan fase dari sinyal yang diterima; atau
-Dengan melihat perubahan fase sebagai informasi pengubah — skema diferensial, beberapa tidak membutuhkan karier referensi.
untuk binary 0
untuk binary 1

Dimana fc frekuensi gelombang karier.

B.  Frequency-shift Keying (FSK)
digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi. Merupakan bentuk modulasi frekuensi dimana sinyal modulasinya mengubah frekuensi output di antara nilai sebelum ditentukan. Biasanya, frekuensi instan diubah di antara dua nilai diskret yang dibatasi frekuensi tanda dan frekuensi ruang. Bentuk fase FSK yang kontinus yang ada merupakan tidak ada kelanjutan fase pada sinyal dimodulasi.
c.Amplitude-shift Keying (ASK)
digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo. Merupakan bentuk modulasi yang mewakili data digital sebagai variasi dalam amplitudo gelombang karier.Amplitudo dari sebuah sinyal karier analog mengubah dengan aliran bit (sinyal modulasi), menjaga frekuensi dan fase konstan. Level amplitudo dapat digunakan mewakili logika binary 0 dan 1. Dapat dianggap sinyal karier sebagai saklar ON atau OFF. Pada sinyal dimodulasi, logika 0 diwakili dengan adanya karier, sehingga memberikan operasi kunci OFF/ON dan nama diberikan.
Bentuk ASK yang paling sederhana dan umum beroperasi seperti sebuah saklar, menggunakan adanya gelombang karier untuk mengindikasi sebuah binary 1 dan absensinya untuk mengindikasi sebuah 0. Tipe modulasi ini disebut on-off keying, dan digunakan pada frekuensi radio untuk mentransmisikan kode Morse (mengacu pada operasi gelombang kontinus).



G Technology

Istilah G yang dipakai pada G technology merujuk pada generasi dimana teknologi ini berkembang. teknologi ini lebih di khususkan pada wireless yaitu telephon genggam. Istilah G merupakan standar lahiran dari ITU (International Tellecomunication Union), yang mana dari masa ke masa, teknologi ini berkembang semakin canggih. Sekarang kita memasuki masa 4G. Hal itu berarti kita telah melewati masa 1G, 2G, dan mulai meningalkan 3G.  Lalu, seperti apakah 1G, 2G, 3G, serta 4G itu? Apakah kita sebenarnya tahu, hanya saja kita tidak sadar? mari kita simak bersama-sama pemaparan yang saya ketahui.


  • 1G
1G adalah generasi pertama yang ditemukan pada tahun 1980 ketika AMPS di Amerika bekerja dengan TACS dan NMT di Eropa untuk membuat terobosan teknologi baru. karena ini merupakan proyek pertama dalam perkembangan teknologi komunikasi, maka mereka mengerjakan semuanya dengan sangat serius hingga mereka bisa menjadi yang terbesar di dunia. Namun Teknologi 1G ini masih menggunakan analog. berikut adalah contoh dari teknologi 1G.

teknologi 1G

  • 2G
Sekitar tahun 90-an hadir teknologi ponsel generasi kedua atau 2G. teknologi ini telah mempunahkan teknologi 1G yang menggunakan analog. 2G telah menggunakan teknologi digital yang memiliki kelebihan seperti suara yang lebih jernih, keamanan yang lebih terjaga dan kapasitas yang lebih besar.

Cara kerjanya dengan  menggunakan teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), yaitu membagi alokasi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi ini dapat melakukan tiga sesi penelponan sekaligus dengan cara melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu dalam satu channel radio.Teknologi ini juga memungkinkan pemilik untuk mengirimkan sms sehingga tidak diperlukan pager lagi untuk mengirim pesan.

Fitur yang juga dimiliki generasi 2G adalah CSD yang memungkinkan transfer data lebih cepat dengan kecepatan sekitar 14.4 kbps.  Akan tetapi Fitur ini membuat Tagihan bualanan membengkak karena jika ingin terhubung ke internet harus menggunakan dialup yang dihitung permenit.

GPRS (The General Packet Radio Service) – 2.5G – adalah terobosan terbaru di generasi ini. fitur ini dengan sigap cepat menggantikan CSD yang boros karena terhitung per kb bukan menit. Fitur ini menawarkan kecepatan 115 kbps. 

Setelah itu muncullah EDGE (Enhanced Data for Global Evolution), teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS. Beberapa sumber menyebutkan bahwa EDGE ini termasuk ke dalam 2.75 G, sehingga ia adalah peralihan dari 2G ke 3G.
contoh hp 2G
 
  • 3G
 UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) adalah perkembangan lebih lanjut dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.  
 
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat.
 
Setelah beberapa tahun, CDMA 2000 mengupgrade teknologi jaringan evdo mereka. menjadi EVDO rev A. teknologi ini memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS yang menguprade teknologi mereka ke HSDPA dan HSUPA. inilah yang dinamakan 3.5G.
 
  • 4G
teknologi 4G merupakan perkembangan selanjutnya dari teknologi komunikasi. 4G merupakan singkatan dari fourth generation technology, yang dalam IEEE disebut sebagai 3G and beyond. Kecepatan yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah 1Gbps jika berada di rumah dan 100Mbps jika sedang bepergian. Bisa dibayangken betapa cepatnya jika access dilakukan dengan teknologi 4G. teknologi ini yang nantinya akan menjadi solusi untuk internet di pedesaan yang saat ini masih dikatakan susah. Selain itu sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. 
 
Teknologi 4G ini akan menyuguhkan segala pelayanan yang memuaskan dengan harga yang terjangkau.Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephon yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
 
 

Mengulas Tentang Jaringan Seluler

Global system for mobile communication (GSM) merupakan standar yang diterima secara global untuk komunikasi selular digital. Sebagian jaringan GSM beroperasi pada band 900 MHz atau 1800 MHz. Pada band 900 MHz, untuk uplink band frekuensi dialokasikan (890 – 915) MHz dan untuk downlink band frekuensi dialokasikan (935 – 960) MHz. Bandwith 25 MHz yang dibagi – bagikan ke dalam 124 kanal frekuensi pembawa dan masing – masing dialokasikan 200 kHz tiap bagian. Time Division Multiplexing (TDM) digunakan untuk mengalokasikan delapan kanal suara menjadi kanal radio frekuensi dan membagi waktu yang dalam periode waktu tertentu akan menjadi TDMA frame.
Jaringan GSM dibagi menjadi tiga sistem utama diantaranya System Switching (SS), Base Station System (BSS) dan Operation and Support System (OSS).
Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
  1. Mobile Station
  2. Base Station Subsystem
  3. Network Subsystem
Fungsi Komponen Jaringan GSM:
Berikut ini akan dijelaskan mengenai arsitektur GSM yang merupakan gabungan dari perangkat-perangkat yang saling berkaitan dalam mendukung jaringan GSM.
  1. Base Transceiver Station (BTS)
BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada Mobile Station (MS). Dalam BTS terdapat kanal trafik yang digunakan untuk komunikasi.
Base Transceiver Station (BTS) adalah bagian dari network element GSM yang berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS). BTS berhubungan dengan MS melalui air-interface dan berhubungan dengan BSC dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan MS dengan network element lain dalam jaringan GSM (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan menggunakan radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk pisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver, dan perangkatnya. Sebuah BTS dapat mecover area sejauh 35 km (hal ini sesuai dengan nilai maksimum dari Timing Advance (TA)). Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan :
  1. meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan hubungan.
  2. menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima sinyal dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.
  3. mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
  4. Ikut mengontrol proces handover.
  5. Frequency hopping
2. Base Station Controller (BSC)
BSC membawahi satu atau lebih BTS serta mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS. BSC memenejemen sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan mengatur handover ketika mobile station melewati batas antar sel.
Pada umumnya setiap BSS terdiri atas beberapa Base Transceiver Station, dengan masing-masing BTS mempunyai area yang berbeda.Namun demikian selalu ada area yang over lapping, sehingga kontinuitas komunikasi Out Station dengan infrastruktur selular tetap terjaga.
BSC sangat diperlukan untuk mengaur perpindahan Out Station dari satu BTS ke BTS lainnya.Perpindahan area ditentukan dari beda kekuatan sinyal antara 2 (dua) BTS Oper Lapping.Fungsi BSC :
Interfacing antara BSC-MSC, BSC-BTS dan BSC-OMC
Alokasi kanal BSC-BTS
Indikasi channel blocking antara BSC-MSC
Pengaturan frekwensi hoping
Pengaturan konfigurasi kanal
Pengaturan enkripsi
Proses Handover
Pengaturan broadcasting channel
  1. Mobile Switching Center (MSC)
MSC didesain sebagai switch ISDN (Integrated Service Digital Network) yang dimodifikasi agar berfungsi untuk jaringan seluler. MSC juga dapat menghubungkan jaringan seluler dengan jaringan fixed.
MSC (Mobile Switching Center), sebagai switching system
BSS (Base Station Subsystem), sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan ke pelanggan
OS (Out Station), sebagai terminal pelanggan yang bersifat bergerak.
Keistimewaan dari GSM yang tidak terdapat pada sistem analog maupun pada American Digital Cellular (ADC) adalah adanya standardisasi interface antar masing-masing sub sistem. Dengan demikian, GSM menjanjikan suatu sistem yang tidak harus dimonopoli oleh satu merek. Dalam arti bahwa Switching, Base Station, dan Out Station dapat berasal dari merek/pemasok yang berbeda. Kondisi ini jelas sangat menguntungkan pihak operator, karena tidak ada ketergantungan sama sekali terhadap satu supplier.
Ketidaktergantungan kepada satu pemasok tersebut memungkinkan karena adanya standardisasi yang jelas :
A Interface, antara MSC dengan BSS
A Bis Interface, antara BSC dengan BTS
Um Interface, antara BSS dengan Out Station.
Standardisasi A-bis Interface belum sepenuhnya terselesaikan, sehingga sampai saat ini BSS secara lengkap pada umumnya dipasok dari satu Standardisasi A Interface dan Um Interface terbukti telah berhasil dengan baik. Jaringan D1 / Detecon merupakan kombinasi dari MSC dari Siemens dan BSS dari Philips, D2 / Mannesman merupakan kombinasi dari MSC SEL dan BSS dari Alcatel (Walaupun sekarang SEL dalam group Alcatel, namun subsistem MSC dan subsistem BSS berasal dari industri yang berbeda).
  1. Home Location Register (HLR)
HLR merupakan database yang berisi data pelanggan yang tetap. Data tersebut antara lain, layanan pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (update).
HLR berfungsi untuk penyimpan semua data dan informas mengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak sebagai pusat inforamsi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi posisi pelanggan berada.
  1. Authentication Center (AuC)
AuC berisi database informasi rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode. AuC digunakan untuk mengontrol penggunaan jaringan yang sah dan mencegah semua pelanggan yang melakukan kecurangan.
AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Disamping itu AuC berfungsi untuk menghindarkan adanya pihak ke tiga yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap pembicaraan.
Dengan fasilitas ini,maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi pada GSM. Sebelum proses penyambungan switching dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu, apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan adalah pelanggan yang sah.
AuC menyimpan informasi mengenai authentication dan chipering key.Karenae fungsinya yang mengharuskan sangat khusus, authentication mempunyai algoritma yang spesifik, disertai prosedur chipering yang berbeda untuk masing-masing pelanggan. Kondisi ini menyebabkan AuC memerlukan kapasitas memory yang sangat besar. Wajar apabila GSM memerlukan kapasitas memory sangat besar pula.
Karena fungsinya yang sangat penting, maka operator selular harus dapat menjaga keamanannya agar tidak dapat diakses oleh personil yang tidak berkepentingan. Personil yang mengoperasikan dilengkapi dengan chipcard dan juga password identitas dirinya.
  1. Visitor Location Register (VLR)
VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan, terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.
VLR berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu area yang bernaung dalam wilayah MSC VLR tersebut (melakukan Roaming). Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk melakukan hubungan baik Incoming (panggilan masu) maupun Outgoing (panggilan keluar).
VLR bertindak sebagai data base pelanggan yang bersifat dinamis, karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah naungan MSC. Data yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan selalu berubah mengikuti pergerakan pelanggan. Dengan demikian akan dapat dimonitor secara terus menerus posisi dari pelanggan, dan hal ini akan memungkinkan MSC untuk melakukan interkoneksi pembicaraan dengan pelanggan lain. VLR selalu berhubungan secara intensif dengan HLR yang berfungsi sebagai sumber data pelanggan.
  1. Operation and Maintance Center (OMC)
OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.
  1. Mobile Station (MS)
MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. MS dilengkapi dengan sebuahsmartcard yang dikenal dengan SIM (Subscriber Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan.
Mata Air :
http://shandhyta.blogspot.com/2011/05/arsitektur-jaringan-seluler.html
  • Blogger news

  • Blogroll

  • About